Kaimana City

Kaimana City
Pesona alam Kaimana

Jumat, 09 Maret 2012

Keindahan kota Fak - Fak



Kokas ibarat monumen hidup yang tetap eksis sepanjang waktu. Wilayah ini merekam dan menyimpan banyak peninggalan masa silam zaman pra sejarah Nusantara. Salah satu pesona magis yang menjadi daya tarik Kokas adalah ditemukannya berbagai cap tangan berwarna merah yang terlukis pada dinding-dinding batu di tebing dan gua yang terletak di pinggir laut. Obyek wisata arkeologi ini dikenal sebagai situs purbakala Kokas atau oleh masyarakat setempat biasa disebut dengan nama Tapurarang. Karena warna merah pada lukisan cap tangan di tebing tersebut menyerupai warna darah manusia, masyarakat setempat juga sering menyebut Tapurarang sebagai lukisan cap tangan darah. Cap-cap tangan yang ditemukan di Kokas memiliki kemiripan dengan beberapa lukisan dinding seperti yang terdapat di Sangkulirang (Kutai Timur, Kalimantan Timur) atau di Gua Leangleang (Maros, Sulawesi Selatan). Di Distrik Kokas, Tapurarang yang merupakan kekayaan peninggalan zaman pra sejarah ini bisa dijumpai di beberapa tempat antara lain di Andamata, Fior, Forir, Darembang, dan Goras.
Terdapat mitos yang berkembang dan dipercaya masyarakat setempat mengenai asal-usul keberadaan lukisan dengan cap tangan berwarna merah darah di situs purbakala Tapurarang tersebut. Warga adat yang tinggal di Kokas meyakini bahwa tebing atau gua yang menjadi lokasi ditemukannya Situs Purbakala Tapurarang adalah tempat yang disakralkan. Mereka percaya lukisan-lukisan berwarna merah darah tersebut merupakan wujud orang-orang yang dikutuk oleh arwah seorang nenek. Nenek tersebut telah menjelma menjadi setan kaborbor atau hantu penguasa lautan, yaitu hantu yang paling menakutkan. Si nenek meninggal saat terjadi musibah yang menenggelamkan perahu yang ia tumpangi. Dari seluruh penumpang di perahu itu, hanya si nenek yang tewas. Konon, tidak ada satu pun penumpang di atas perahu yang berusaha membantu nenek itu untuk menyelamatkan diri. Karena merasa sakit hati, arwah nenek yang telah berubah menjadi setan kaborbor tersebut mengutuk seluruh penumpang perahu yang tidak mengasihani dirinya dan malah sibuk menyelamatkan diri mereka sendiri dengan berebut naik di atas tebing batu. Akibat kutukan nenek tersebut, seluruh penumpang beserta hasil-hasil laut yang dibawa seketika itu berubah menjadi lukisan yang menempel di dinding-dinding tebing.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar